SURAKARTA DI JAWA TENGAH

SURAKARTA DI JAWA TENGAH

Senin, 04 Februari 2013

GEDUNG/BANGUNAN TUA BERSEJARAH


Karena sejarahnya, terdapat banyak bangunan bersejarah di Surakarta, mulai dari bangunan ibadah, bangunan umum, keraton, hingga bangunan militer. Selain Keraton Surakarta (dibangun 1675) dan Pura Mangkunagaran (dibangun 1757), terdapat pula Benteng Vastenburg peninggalan Belanda[46], dan Loji Gandrung yang saat ini digunakan sebagai kediaman Walikota Surakarta. Sebelumnya, bangunan peninggalan Kolonial yang sampai saat ini masih utuh kondisinya ini selain digunakan sebagi tempat kediaman pejabat pemerintah Belanda, juga sering digunakan untuk dansa-dansi gaya Eropa dan bangsawan Jawa, sehingga disebut sebagai “Gandrung”.[47]
Pada tahun 1997 telah didata 70 peninggalan sejarah di Solo yang meliputi tempat bersejarah, rumah tradisional, bangunan kolonial, tempat ibadah, pintu gerbang, monumen, furnitur jalan, dan taman kota.[48]
Lansekap kota Solo juga dikenal karena tidak memiliki bangunan pencakar langit. Namun sejak 2010, di Solo terdapat sebuah apartemen pencakar langit, yaitu Solo Paragon.

WISATA KULINER


Solo terkenal dengan banyaknya jajanan kuliner tradisional. Beberapa makanan khas Surakarta antara lain: nasi liwet, nasi timlo (racikansounjamur kupingwortelkacang kaprikembang gayam / sosis jawa dan terakhir disiram kuah timlo), nasi gudeg (lebih manis daripada gudeg Yogyakarta), nasi gudeg cakar (gudeg dengan cakar ayam), pecel ndesa (bayamkacang panjangtauge dan kenikir yang direbus dan ditambah sambel pecel yang terbuat dari wijen dan disantap dengan nasi merah), cabuk rambak (ketupat yang diiris tipis-tipis dan diberi bumbu di atas setiap potongan ketupatnya kemudian ditambah karak sebagai pelengkap), bestik Solo (bestik namun dengan kuah serupa dengan kuah semur, dan mengandung mustard jawa yang diolah sendiri), selat Solo, bakso Solo, srabi Solointiptengkleng,bakpia Balong, roti mandarin toko kue Orion, sate buntel (sate daging kambing yang dagingnya dicincang dan dibuat satu adonan besar lalu dimasak), sate kere (bahannya bukan berasal dari daging namun dari tempe gembus, yaitu ampas tahu yang direbus)[43]
Beberapa minuman khas Surakarta antara lain: wedang asle yaitu minuman hangat dengan nasi ketan, wedang dawet gempol pleret(gempol terbuat dari sejenis tepung beras, sedangkan pleret terbuat dari ketan dan gula merah), jamu beras kencur, yaitu jamu kesehatan yang berbeda dari jamu yang lain karena rasanya yang manis, dll. [44] Sementara itu, koridor Gladag setiap malam diubah menjadi pusat jajanan terbesar di Kota Solo dengan nama Galabo (Gladang Langen Bogan)[45]

WISATA ALAM DI SOLO


Wisata alam

Wisata-wisata alam di sekitar Solo antara lain Tawangmangu (berada di timur kota Solo, di Karanganyar), kawasan wisata Selo (berada di barat kota Solo, di Boyolali), agrowisata kebun teh Kemuning, Air Terjun Jumog, Air Terjun Parang Ijo, Air terjun Segoro Gunung, Grojogan Sewu, dan lain-lain. Selain itu di Kabupaten Karanganyar, tepatnya di lereng Gunung Lawu, terdapat beberapa candi peninggalan kebudayaan Hindu-Buddha, seperti Candi SukuhCandi Cetho, Candi Monyet, dll. Selain itu tidak jauh dari Solo juga dapat ditemui Candi Borobudur, Candi Prambanan, Candi Ratu BokoCandi Kalasan, dan di Yogyakarta terdapat Candi SambisariCandi Kalasan, dan Candi Sari.

JOKO WIDODO


Wali kota

Wali kota Surakarta saat ini adalah F.X. Hadi Rudyatmo menggantikan Ir. Joko Widodo yang dilantik menjadi gubernur DKI Jakarta tanggal 15 Oktober 2012. Pasangan wali kota dan wakil wali kota, yang sering disebut sebagai Jokowi-Rudy, pertama kali terpilih sebagai wali kota Solo untuk masa bakti 2005-2010. Kemudian pasangan dari PDI-P ini terpilih lagi untuk masa bakti kedua dengan perolehan suara lebih dari 90% untuk masa jabatan 2010-2015[16].
Di bawah kepemimpinan Jokowi dan Rudy, Solo mengalami perubahan yang pesat. Para pedagang barang bekas di Taman Banjarsari dapat direlokasi hampir tanpa gejolak untuk merevitalisasi fungsi lahan hijau terbuka. Investor diberi syarat untuk mau memikirkan kepentingan publik. Komunikasi langsung rutin dan terbuka (disiarkan oleh televisi lokal) diadakan secara rutin dengan masyarakat. Taman Balekambang, yang terlantar semenjak ditinggalkan oleh pengelolanya, dijadikannya taman. Sebagai tindak lanjut branding, Jokowi mengajukan Surakarta untuk menjadi anggota Organisasi Kota-kota Warisan Dunia dan diterima pada tahun 2006. Langkahnya berlanjut dengan keberhasilan Surakarta menjadi tuan rumah konferensi organisasi tersebut pada bulan Oktober 2008 ini. Sejak 1 Oktober 2012 Walikota Surakarta Ir. Joko Widodo mengundurkan diri dari jabatan walikota setelah terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 2012 - 2017.
Oleh Majalah Tempo, Joko Widodo terpilih menjadi salah satu dari "10 Tokoh 2008"[17].